Pada hari Jumat, 26 April, 2019, mahasiswa Teknik Fisika Universitas Multimedia Nusantara mengadakan kunjungan ke PT. Sky Energy Indonesia yang berlokasi di Bogor. Seluruh mahasiswa yang berjumlah 25 orang dan 1 dosen pembimbing, yaitu Pak Rangga Winantyo, berkumpul di lobby B UMN pada pukul 6.00. Perjalanan dengan bus pun dilakukan setelah peserta dan dosen lengkap. Kami sampai di PT. Sky Energy Indonesia pada pukul 9.20.Setelah sampai di PT. Sky Energy Indonesia, pihak perusahaan mengantar kami ke dalam sebuah ruangan untuk mempresentasikan profil perusahaan, produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan, dan penjelasan mengenai cara pembuatan dan cara kerja modul surya. Sebelum melihat cara pembuatan modul surya, pihak perusahaan ingin mahasiswa mendapat sedikit pengetahuan mengenai modul surya terlebih dahulu. Pembicara yang mengantarkan materi tersebut ialah Bapak Carolus selaku Export Sales PT. Sky Energy Indonesia dan Bapak Hengky Loa selaku Direktur PT. Sky Energy Indonesia.
Setelah menyampaikan pesan pembuka, Bapak Hengky menyerahkan bagian presentasi kepada Bapak Carolus. Pada bagian pertama, Bapak Carolus menjelaskan profil perusahaan. PT. Sky Energy Indonesia adalah produsen sel surya dan modul surya. Sel surya adalah alat yang mengubah sinar matahari menjadi listrik. Modul surya adalah kumpulan sel surya yang dijadikan menjadi satu alat. PT. Sky Energy Indonesia adalah perusahaan yang berdiri dari tahun 2008. Pada tahun 2013, PT. Sky Energy Indonesia sudah mengekspor produknya ke luar negeri, yaitu Singapura, Jepang, Cina, Afrika, Finlandia, Kanada, dan Amerika. Pada tahun 2016, PT. Sky Energy Indonesia menjadi satu-satunya produsen sel surya dan modul surya di Indonesia dan PT. Sky Energy Indonesia mengganti namanya menjadi JSkye.
Sebelum memulai presentasi, Bapak Hengky mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia seringkali dalam kandang, sehingga saat masuk dunia kerja, biasanya mahasiswa menjadi kaget. Karena itu, perlu ada inisiatif untuk menenal dunia kerja. Sejalan dengan perkataan Bapak Hengky, COMPANY VISIT HIMFERA 2019 merupakan bentuk inisiatif yang dilakukan oleh himpunan untuk membantu mahasiswa mengenal dunia kerja.
Pada bagian kedua, Bapak Carolus menjelaskan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Produk modul surya yang dihasilkan oleh PT. Sky Energy Indonesia sudah disertifikasi oleh ISO9001, ISO14001, OHSAS18001, CE, IEC, dan CSA. Jenis modul suryanya ada Standard (14 kg/m2), Light Weight (4 kg/m2), Double glass (fungsinya adalah jika cat rumah memantulkan cahaya dari bawah modul surya, maka listrik yang didapatkan menjadi lebih banyak), dan Flexible (menggunakan plastik untuk melaminasi modul surya. Namun, sekarang sedang bekerja sama dengan Jepang untuk membuat flexible panel dengan menggunakan kaca. Karena kaca meneruskan cahaya lebih banyak 0,5% daripada plastik sehingga lebih efisien jika menggunakan kaca). Selain modul surya, PT. Sky Energy Indonesia juga menghasilkan produk lain seperti freezer yang bisa dialirkan oleh listrik AC dan DC, Aquatty (clean water system) yaitu alat yang mengubah air tanah atau air laut menjadi air minum lewat proses desalinasi, Solar Mill (hybrid wind & solar) yaitu alat yang menghasilkan listrik dari energi cahaya dan energi angin, dan JSKYELED yaitu lampu jalan yang saat siang menyimpan listrik dan saat malam listrik yang disimpan dipakai.
Pada bagian ketiga, Bapak Carolus menjelaskan mengenai cara pembuatan dan cara kerja modul surya. Modul surya tersusun dari beberapa sel surya. Sel surya terbuat dari silika yang dipotong tipis-tipis seperti wafer lalu diberi penghantar listrik untuk mengarahkan listrik lewat proses wiring. Penyusunan sel tergantung desain. Jika ingin mendapat volt yang besar, sel surya dipasang secara seri. Jika ingin mendapat arus yang besar, sel surya dipasang secara paralel. Sel surya yang telah disusun kemudian dilapisi kaca untuk melindungi sel surya dan diberi frame agar tidak mudah jatuh. Setelah itu, jadilah modul surya. Cara kerja modul surya adalah, pertama-tama cahaya matahari diterima oleh modul surya untuk diubah menjadi listrik DC. Bapak Carolus menekankan bahwa energi dari matahari yang digunakan untuk diubah menjadi listrik adalah energi cahaya, bukan energi panas. Kemudian listrik DC diubah menjadi listrik AC dengan menggunakan inverter supaya bisa dialirkan ke dalam rumah. Listrik yang berlebih disimpan dalam bank energy (baterai). Kalau sudah ada listrik PLN, listrik dari modul surya diparalelkan/disinkronkan dengan listrik PLN. Penggunaan modul surya menghemat penggunaan listrik PLN.
Selain presentasi, Bapak Carolus juga menayangkan sebuah video yang berjudul “Terang Datang di Karampuang”. Karampuang adalah sebuah pulau di daerah Sulawesi Barat yang berpenduduk 3008 jiwa. Disana, listrik sangat terbatas dan hanya menyala dari pukul 6 petang hingga 10 malam. Bagi nelayan, hal ini menjadi kendala karena ikan jadi suka terbuang karena tidak ada listrik untuk freezer. Nelayan harus membeli es di pulau lain dan ikan-ikan yang ditangkap keburu tidak segar. Bagi pelajar, tidak adanya listrik menjadi kendala karena mereka jadi tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah. Di rumah tidak ada listrik, sehingga harus memakai lilin. Karena hal itu, PT. Sky Energy Indonesia dibantu oleh Amerika membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di daerah tersebut. Pemakai listrik membayar ke koperasi yang dikelola oleh masyarakat dan PT. Sky Energy Indonesia. PT. Sky Energy Indonesia akan menemani Karampuang sehingga bisa mandiri. Masyarakat harus bisa menjaga modul surya yang dipakai, namun sebelumnya masyarakat harus dapat merasakan manfaatnya. Listrik dapat menjadi modal awal ekonomi bagi penduduk setempat. Ibu-ibu setempat jadi bisa membuat es krim. Tempat wisata di Pulau Karampuang pun bagus. Dengan ini, diharapkan ekonomi masyarakat meningkat untuk kesejahteraan masyarakat.
Setelah mendapatkan presentasi dan video dari perusahaan, mahasiswa dan dosen pembimbing diberi jas lab putih sebelum memasuki area pembuatan modul surya. Mahasiswa dan dosen pembimbing tidak diperkenankan mengambil foto atau membawa benda tajam selama di dalam area pembuatan modul surya. Bagian-bagian dari area pembuatan modul surya tersebut adalah Material Preparation, Soldering, Stringing Laying, Visual Check, El Inspection, Laminating, Framing Gluing, Junction Box Soldering, Line Assembly, dan Testing Room. Di Testing Room, modul surya diletakkan di atas meja yang mengedipkan cahaya yang sangat terang untuk menguji performancenya. Satu hal yang saya perhatikan adalah lebih banyaknya pekerja perempuan daripada pekerja pria di dalam area pembuatan modul surya ini.
Setelah berkeliling di dalam area pembuatan modul surya, kami kembali ke ruang presentasi awal dan pihak perusahaan mengadakan sesi tanya jawab. Setelah sesi tanya jawab, Bapak Hengky menyampaikan beberapa pesan penutup untuk mahasiswa. Beliau mengatakan kalau kuliah itu adalah sebuah pilihan. Kalau kita memilih untuk enak-enak saja, hasilnya kurang bagus. Kalau kita memilih untuk bekerja sekuat tenaga, hasilnya lebih bagus. Meskipun begitu, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus. Lebih baik bertanya daripada diam karena kalau diam tidak ada yang bisa diketahui. Sebagai mahasiswa harus bisa manage diri sendiri. Pengetahuan dasar harus kuat, jika tidak, maka harus belajar dari awal lagi. Jangan membuang-buang waktu, nanti kalau sudah besar menyesal. Dan yang paling penting, kita harus percaya kalau apa saja yang kita lakukan itu benar, jangan ragu-ragu. Kemudian, pihak PT. Sky Energy Indonesia yang diwakili oleh Bapak Hengy Loa dan pihak Universitas Multimedia Nusantara yang diwakili oleh Bapak Rangga Winantyo saling menyerahkan plakat. Setelah itu, diadakan foto bersama, Shalat Jumat, dan makan siang. Mahasiswa dan dosen pembimbing berangkat dari PT. Sky Energy Indonesia sekitar pukul 13.00 dan sampai kembali di Universitas Multimedia Nusantara sekitar pukul 15.30.